Jika bisa dengan jemari dikeluarkan,
dan ditabur di atas meja,
di hadapanmu, hati ini,
tentu dia seperti
manik-manik kecil
berwarna hitam;
aku ingin kau
mengulang masa kanak,
memungutnya satu per satu,
mendekatkannya ke biji matamu,
mencoba merangkainya,
dan pulang berpenuh saku
manik-manik hatiku
dalam keabadian
masa lalu.
Tapi jika ditelantarkan,
di atas meja, sendirian,
segera dibekukan udara;
dan sudah tidak ada
hati bagiku;
haruskah batu sekepal tangan
menggantikan?
Jangan, ay, sudutnya tajam,
disakitinya dagingku nanti.
Baiknya, sebelum dikeluarkan
dari dalam, dan ditebar untukmu,
cegahlah; supaya tidak sia-sia,
karena jika kata cinta diucap
yang terakhir ini
akan menuntut
lebih banyak.
tapi, di mana dia sekarang...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar